Selasa, 31 Juli 2018

FAKTA DAN OPINI

FAKTA DAN PENDAPAT (OPINI)


Fakta: adalah hal (keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar terjadi.(yang telah atau yang sedang…)
Pendapat/ Opini: adalah pendapat, pikiran, dan pendirian seseorang ( atau hal atau peristiwa yang mungkin akan terjadi atau akan  berlangsung ( belum di buktikan kebenarannya)

Agar informasi/berita tersebut tidak hilang begitu saja, Anda pelu menyiapkan catatan mengenai informasi tersebut. Hala-hal yang perlu di catat adalah pokok-pokok isi berita /sesuatu yang penting.
 
Pokok-Pokok isi berita yang perlu dicatat dirumuskan sebagai 5W+1H.
1. WHAT (apa yang terjadi)
Informasi apa yang sedang diberitakan, misal, bencana alam, tindak kriminal, kenaikan BBm. Dan lain-lain.
2. WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut)
       Catatlah orang-orang yang pada saat kejadian ada ditempat kejadian dan  terlibat dengan kejadian tersebut.
3. WHEN (kapan peristiwa tersebut terjadi)   
       Catatlah waktu saat peristiwa itu terjadi, misalnya;      tanggal  minggu sore, dan lain-lain.
4. WHERE  (di mana peristiwa itu terjadi).
Catatlah latar/ tempat peristiwa itu terjadi, misalnya;   jalan, tenggarong,   kalimantan, dan lsebagainya
5. WHY (mengapa peristiwa itu terjadi) 
       Catatlah penyebab peristiwa itu terjadi, misalnya; terjadi bencana alam (banjir) karena kecerobohan, tidak disiplin, dan sebagainya.  
6. HOW  (bagaimana jalannya peristiwa)
Catatlah kronologis peristiwa secara runtut seperti mengurutkan sebuah peristiwa dalam cerita nonfiksi.
FAKTA dan PENDAPAT dalam TAJUK RENCANA
     a. Fakta dalam tajuk rencana dapat berupa contoh-contoh untuk menjelaskan dan menegaskan  uraian suatu gambaran yang nyata, konkret, dan dapat dibuktikan dengan panca indera. 
 b. Opini dalam tajuk rencana adalah opini yang berkembang dalam masyarakat yang dapat berupa kutipan pendapat pakar, ucapan tokoh, narasumber, buku, dan lain-lain yang memperkuat argumen, mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas media. 
c. Opini redaktur dalam tajuk rencana adalah pendapat redaktur yang berupa tanggapan terhadap masalah yang dikemukakan dalam tajuk rencana. 
 Cara  Menentukan Opini dalam Tjuk Rencana
  Cara menentukan opini tajuk rencana dalam soal UN tidaklah sulit.
Pertama, pahami bahwa opini tajuk rencana terletak di bagian akhir paragraf. Bagian akhir di sini maksudnya, bisa dua atau tiga kalimat terakhir dari parapraf soal. Satu kalimat terakhir pun kadang bisa juga. Ciri dari opini tajuk rencana adalah ia merupakan solusi (jalan keluar) dari masalah yang dibahas di awal.
 
 

Rabu, 25 Juli 2018

PARAGRAF


PARAGRAF
Paragraf :adalah merupakan gabungan kalimat-kalimat yang membentuk untaian kesatuan  isi, maupun gagasan tertentu. Berikut unsur-unsur dalam sebuah paragraf.
      1.Satu Kalimat Utama dan beberapa kalimat  penjelas.
     2. Dan atau satu ide pokok bebeerapa ide  penjelas/ide pendukung.
  •  KALIMAT UTAMA
  • Kalimat utama: adalah kalimat tempat dituangkannya ide pokok atau pikiran utama. Berdasarkan letaknya, kalimat utama dapat terletak di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (Induktif), dan di awal paragraf lalu di tegaskan (ulang)  lagi di akhir paragraf (deduktif-induktif/campuran). Selain itu ada pula, paragraf yang tidak memiliki kalimat utama, tatapi tetap memiliki ide pokok. Paragraf seperti itu ide pokoknya tersirat dalam seluruh paragraf.
IDE POKOK
Ide pokok adalah hal yang dibahas dalam paragarf atau pikiran yang menjiwai seluruh paragraf. Setiap paragraf memiliki satu ide pokok. Ide pokok itu pada umumnya tersurat dalam paragraf, tetapi mungkin juga tersirat. Ide pokok yang tersurat  biasanya ada pada bagian awal paragraf, bagian akhir paragraf, atau terdapat pada awal paragraf lalu dipertegas lagi pada akhir paragraf.
KALIMAT PENJELAS
         Kalimat penjelas :adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut membentuk sebuah paragraf secara bersama-sama menyatakan satu ide pokok tertentu. Selain itu, kalimat-kalimat penjelas harus koheren, yakni memiliki kekompakan hubungan dengan kalimat yang lain sehingga membuat keutuhan paragraf. Koherensi dapat dibangun dengan kata penghubung atau kata ganti (acuan). Kata penghubung atau acuan dapat diletakkan pada kalimat sebelum atau sesudah rangkaian kalimat dalam paragraf.
  •  Bentuk Paragraf Deduktif
  • Keadaan bahasa Indonesia di media massa khususnya, dan masyarakat pada umumnya masih belum sebaik yang diharapkan. Media massa mempunyai peranan penting yang sekaligus merupakan kewajiban untuk ikut membina bahasa Indonesia. Di samping itu bahasa Indonesia akan selalu terbina apabila segenap warga negara dan masyarakat memiliki sikap berbahasa yang baik. Tambah pula, kesabaran sangat berperan dan diperlukan dalam pembinaan bahasa Indonesia ini.
  • Bentuk Paragraf Induktif.
  • Seluruh keputusan Helshinki, Finlandia bukan proyek elite, melainkan  kesepakatan mewujudkan kedamaian Aceh. Pihak-pihak yang berkonflik pun tidak lagi menghianati seluruh rancangan damai yang sudah disepakati. Proses pemulihan rekonstruksi Aceh pascatsunami pun dapat berlangsung cepat. Perekonomian penduduk telah mulai pulih. Inilah berita gembira perindu damai di negeri Aceh yang sangat dinantikan.
  • Bentuk Paragraf Campuran 
  • Konflik akibat perbedaan selalu ada dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang belum tentu sama dengan yang dibutuhkan orang lain. Di samping itu, suatu kebutuhan yang dapat di capai oleh seseorang belum tentu dapat dicapai orang lain. Kenyataan seperti ini dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya konflik akibat perbedaan selalu ada.

  • Bentuk Paragraf Tersirat
  • Setiap hari, Aditya bangun pagi pukul setengah lima. Setelah salat subuh ia lari pagi di sekitar rumahnya selama tiga puluh menit. Setelah berolahraga dan keringatnya kering, ia mandi. Kemudian, ia berangkat ke sekolah setelah sarapan pagi. Pukul tiga siang, ia tiba kembali di rumah. Sisa waktunya sebagian besar dipergunakan untuk belajar. Sebagai selingan, ia nonton televisi sebentar.

  •  Bentuk Paragraf Naratif
  • Setiap hari, Aditya bangun pagi pukul setengah lima. Setelah salat subuh ia lari pagi di sekitar rumahnya selama tiga puluh menit. Setelah berolahraga dan keringatnya kering, ia mandi. Kemudian, ia berangkat ke sekolah setelah sarapan pagi. Pukul tiga siang, ia tiba kembali di rumah. Sisa waktunya sebagian besar dipergunakan untuk belajar. Sebagai selingan, ia nonton televisi sebentar. 

  •  Paragraf yang Padu 
  • Jalan itu pagi-pagi sudah ramai sekali. (2) Sekalipun masih pukul enam pagi dan masih agak gelap, sudah banyak kendaraan yang lewat membawa hasil pertanian ke pasar seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya. (3) Mobil angkutan umum dan bus yang mengangkut anak sekolah tampak memadati jalan itu. (4) Tambah ramai lagi, oleh pengendara sepeda, sepeda motor, aneka jenis mobil pribadi. (5) Agak siang, tampak pula giliran bus pegawai baik pegawai negeri maupun swasta berangkat ke tempat pekerjaan masing-masing. (6) Demikianlah, jalan itu tidak pernah sepi sekalipun masih pagi.

Paragraf.???????
Kota yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. (2) Tanah di sekitarnya sangat subur. (3) Banyak pendatang baru yang datang untuk mencari pekerjaan. (4) Pada malam hari, banyak orang berjalan-jalan di sepanjang jalan Malioboro untuk menghirup udara malam.

Mendiaagnosis Kemampuan Membaca


Menemukan ide pokok berbagai teks  nonsastra dengan teknik membaca cepat  (250 kata/menit)
ØMembaca cepat teks dengan kecepatan 250 kata/menit
ØMenemukan ide pokok  paragraf dalam teks
ØMembuat ringkasan  isi teks  dalam beberapa kalimat yang runtut
 
 Jenis kesulitan Membaca
 
1.  Apakah kalian membaca dengan bersuara?
2.   Apakah kalian membaca dengan suara berbisik?
3.   Apakah kalian membaca dengan bibir bergerak?
4.   Apakah kalian membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan? (Kepala bergerak, misalnya apabila hendak berpindah dari satu kolom atau halaman ke kolom atau halaman lain.)
5.   Apakah kalian membaca dengan menunjuk baris bacaan (kata demi kata) dengan jari, pensil,atau alat lainnya?
6.   Apakah kalian membaca kata demi kata?
7.   Apakah kalian sulit berkonsentrasi sewaktu membaca?
8.   Apakah kalian cepat lupa isi bagian-bagian yang telah dibaca?
9.   Apakah kalian tidak dapat cepat menemukan pikiran pokok bacaan?
10. Apakah kalian tidak dapat cepat menemukan informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan?
11. Apakah kalian jarang atau sedikit sekali waktu untuk membaca?